Saturday, May 7, 2011

Wayang Orang - JayaJatra – Buriswara Gugur

12 March 2011
Gedung Wayang Orang Bharata
8.30 – 11.30 pm

I don’t understand a word..
And I could never memorize who’s who..
But I keep coming back to this place.. not knowing why : )
This time.. more than a year later..
This time.. accompanied by nasi goreng and teh botol (usually it’s ketoprak and hot coffee)

And the weird part is..
I didn’t feel sleepy that night.
And actually it felt kinda refreshing, haha..
Refreshing.. to end my 5 gruesome working days.. in this building

: )

Anyway, the story:

JayaJatra – Buriswara Gugur
Sutradara: Senthun Bhima Nugraha

Pandawa sgt berduka stlh Abimanyu yang diharapkan dpt menggantikan raja di negara Amarta gugur di Tegalkurusetra sbg kusuma bangsa, kini jenazahnya akan diperabukan, demi cinta sucinya Sitisendari pun rela mati dibakar bersama jasad Abimanyu, suaminya tercinta. Dewi Utari pun ingin bela pati namun dilarang para pandawa karena Utari sedang hamil tua, sementara Arjuna langsung jatuh pingsan mengetahui hal tsb. Stlh sadar Arjuna pun bersumpah “jika hingga matahari terbenam blm dpt membunuh Jayajatra, maka Arjuna akan mati membakar diri.”

Mendengar sumpah Arjuna, para kurawa merasa mendapat angin, lalu mereka membuat siasat dgn menobatkan Buriswara sbg senopati perang, menantang Arjuna agar dpt mengulur waktu hingga matahari terbenam, dgn demikian Arjuna diharapkan gugur sia2, lalu meminta orangtua Jayajatra yg bernama Begawan Sempani utk menyembunyikan Jayajatra hingga matahari terbenam & Arjuna akan termakan sumpahnya.

Namun saat Buriswara menantang Arjuna, Setyaki yg tlh lama memendam rasa ingin menuntaskan sumpahnya pun beranjak maju, Setyaki bersumpah hrs berhadapan dgn Buriswara jika kelak perang Bharatayudha tjd. Setyaki merasa inilah saatnya. Maka dia minta utk diangkat sbg senopati perang pandawa. Kresna tanggap & mengijinkan namun Bhima meragukan . Setyaki hrs diuji ketangguhannya terlebih dahulu. Pada akhirnya Bhima pun percaya & memberi nama baru pd Setyaki “Bhima Kunthing”. Atas siasat Kresna, Buriswara pun gugur di tgn Setyaki.

Utk melindungi putranya, Begawan Sempani memuja Jayajatra mjd beribu2, shg jika terbunuh jasadnya akan hilang. Lalu oleh Kresna, Arjuna diminta utk melawan tp hrs dipuja kembali. Kemudian utk membunuh Jayajatra yg sesungguhnya yg bersembunyi di dlm gedong pusaka, Kresna membuat siasat, dgn menggunakan senjata cakra. Matahari ditutupinya shg nampak spt hari tlh senja. Lalu prajurit bersorak, seolah2 Arjuna tlh mati membakar diri. Maka saat Jayajatra ingin melihat dgn penuh rasa penasaran, Arjuna pun siap dgn senjata pasopatinya. Tak ayal Jayajatra gugur di medan laga dgn kepala terpenggal.

Begawan Sempani ayahnya tak terima, lalu kepala dipujanya lalu hidup kembali, dgn dibekali senjata, kepala Jayajatra mengamuk di Tegalkurusetra.

untuk cerita wayang orang yang lain, bisa klik di sini





























4 comments:

Johanes Jonaz said...

pertunjukan yang langka... :(

rita harahap said...

pertunjukan wayang orang yang ini ada tiap malem minggu loh, di senen : )

heny widias said...

ritaaa..gw juga suka nonton....semoga kita bertemu tanpa sengaja disana...:))))))))

rita harahap said...

waaah, mari kita ketemuan tanpa sengaja di sana :D

oiya, katanya sekarang tiap malem sabtu ada ketoprak lo di sana.
mari nonton ketoprak sambil makan ketoprak! : )