09.12.2017
Galeri Nasional
National Gallery of Indonesia
Jl. Medan Merdeka Timur No.14
Gambir
Jakarta Pusat
02134833954
http://galeri-nasional.or.id/
Galeri Nasional
National Gallery of Indonesia
Jl. Medan Merdeka Timur No.14
Gambir
Jakarta Pusat
02134833954
http://galeri-nasional.or.id/
For my previous visit to Galeri Nasional, please see: http://ritaaza.blogspot.co.id/2018/02/galeri-nasional-29-oct-2017.html
Temporary Exhibition #1
Pameran Tunggal Seni Visual
''Goro Goro Bhinneka Keramik''
Pameran Tunggal Seni Visual
''Goro Goro Bhinneka Keramik''
Butet Kartaredjasa
Sebanyak 138 karya yang tersaji dibuat Butet dalam kurun waktu tiga tahun terakhir dan dikuratori oleh Wicaksono Adi.
Karya-karya tersebut berbahan dasar keramik berbentuk persegi, oval, piring, dan lempengan yang tak beraturan maupun potongan visual keramik yang ditata menjadi kolase. Tak sekedar membuat keramik, Butet juga melukis di permukaannya dan memadukan dengan elemen lain seperti pelat besi, batu bata, serta bidang kayu. Elemen tersebut digunakan Butet sebagai bingkai maupun bidang yang memperkuat tampilan visual karya-karyanya.
Seluruh karya itu menjadi wujud respon Butet terhadap masalah sosial, politik, budaya, dan keagamaan. Selain itu juga menjadi refleksi personalnya terhadap tokoh-tokoh besar seperti Gus Dur, Joko Widodo, Budha, Yesus Kristus. Bahkan Butet juga melukiskan dirinya dan beberapa tokoh pewayangan dengan dibumbui peribahasa atau pameo dalam bahasa Jawa. Peribahasa atau pameo tersebut mengandung arti pesan moral tertentu yang ingin disertakan Butet dalam rangka mengingatkan kembali.
Berbicara tentang tema, Butet menyebutkan jika luasnya topik yang digarap dalam karya seni rupanya merupakan wujud dari bentuk ‘kebhinnekaan’. Sedangkan istilah ‘goro-goro’ digambarkan sebagai keadaan kacau dan penuh ketidakpastian. Sama halnya dengan ikatan kebangsaan kita yang ternyata sangat rapuh dan jika tidak hati-hati akan hancur berkeping-keping. Bagi Butet, kita sebagai masyarakat harus mampu menata kembali kepingan demi kepingan yang bhinneka (beragam) menjadi kolase ‘ke-Indonesian’ agar kehidupan lebih baik.
(source: galeri nasional's website)
menghalau penat, 2016 |
merapi 1, 2016 |
toa phobia, 2016 |
pasrah, 2016 |
mas gondrong, 2017 |
Temporary Exhibition #2
Pameran Fotografi Peru
''Memories of Peru - Photos from 1890 - 1950''
Pameran foto bertajuk “Memories of Peru” menampilkan karya-karya fotografi yang diambil pada tahun 1890-1950 yang merepresentasikan bagaimana Peru berkembang sebagai sebuah negara di balik lensa para master foto berbakat seperti Max T. Vargas, Martin Chambi, Carlos and Miguel Vargas, Juan Manuel Figueroa Aznar, Sebastian Rodríguez, Baldomero Alejos dan Walter O. Runcie. Mereka adalah sebagian dari nama-nama seniman yang berpartisipasi dalam pameran ini. Dalam balutan kerangka geografi yang memadukan hutan Amazon, gletser yang memukau, pegunungan yang megah dan tandusnya padang pasir, kebudayaan asli Peru yang beragam–Peru merupakan salah satu dari enam negara di dunia yang disebut sebagai tempat lahirnya peradaban– berbaur dengan masyarakat Eropa, Afrika, dan masyarakat Timur. Sejarah penaklukan dan migrasilah yang melatarbelakangi skenario post-colonial. Elemen-elemen tersebut –geografi, sosial dan budaya– berinteraksi secara kompleks, terkadang jalannya bertentangan dan telah menghasilkan manifesto budaya yang mengejutkan. Salah satunya adalah fotografi, karena foto-foto tersebut menjadi saksi yang membentuk Memories of Peru (memori Peru).
(source: galeri nasional's website)
First Communion, 1915 |
miners and minerals |
Temporary Exhibition #3
Pameran Seni Kontemporer Meksiko
''Geographies''
“Geographies” adalah pameran kolektif yang menyajikan karya seni dari empat seniman kenamaan Meksiko: Betsabeé Romero (instalasi), María José de la Macorra (instalasi), Enrique Rosas (seni digital), and Alfredo de Stefano (fotografi). Para seniman tersebut adalah bakat-bakat besar yang dimiliki oleh dunia seni kontemporer Meksiko, yang menciptakan dan merefleksikan lanskap serta realitas personal Meksiko saat ini juga beberapa wilayah diluar Meksiko.
Karya para seniman ini akan mengenalkan masyarakat Indonesia ke beberapa ekspresi seni Meksiko yang menarik, dan kali ini dipamerkan dalam kerangka konseptual tunggal berjudul “Geographies” (Geografi), mengacu ragam lanskap di Meksiko dan dunia yang bisa kita lihat pada karya mereka: dari warna pasir yang mencolok ke sisi artistik yang menyentuh warga ibukota Meksiko, dari ingatan atmosfer tentang lanskap laut, dan representasi futuristik dari topografinya.
(source: galeri nasional's website)
Follow me on Instagram @rita.san
No comments:
Post a Comment